Saturday, September 28, 2019

Tahapan-Tahapan Prototype


Tahapan-Tahapan Prototype



1. Pendefinisian produk : merupakan pertejemahan konsep teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.

2. Working model : dibuat tidak harus mempresentasikan fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal  yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat. Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu perancangan prototype.

3. Prototype Rekayasa (engineering prototype) : dibuat seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototype rekayasa ini dibuat untuk keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan system produksi.

4. Prototype Produksi (production prototype) : bentuk yang dirancang dengan seluruh fungsi operasional  untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi  dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan data kinerja dan daya tahan produk dan partnya.

5. Qualified production item : dibuat dalam skala penuh berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diujicobakan kepada umum.

6. Untuk mematangkan produk yang hendak di produksi secara komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk yang terjadi. Misal : keamanan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan, dan kerusakan (wear-and-tear), pelanggaran, siklus break even, dan polusi serta konsekuensinya.

7. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan dibangun (look-like-models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1 atau diperkecil untuk memastikan produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan user.

8. Prototype adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena mengandung resiko responden akan menyamakan dengan produk akhir.