Tahapan-Tahapan Prototype
1. Pendefinisian produk : merupakan pertejemahan konsep
teknikal yang berhubungan dengan kebutuhan dan perilaku konsumen kedalam bentuk
perancangan termasuk aspek hukum produk dan aspek hukum yang melibatkan
keamanan dan perlindungan terhadap konsumen.
2. Working model : dibuat tidak harus mempresentasikan
fungsi produk secara keseluruhan dan dibuat pada skala yang seperlunya saja
untuk membuktikan konsep dari pembuatan produk dan menemukan hal-hal yang tidak sesuai dengan konsep yang telah dibuat.
Working model juga dibangun untuk menguji parameter fungsional dan membantu
perancangan prototype.
3. Prototype Rekayasa (engineering prototype) : dibuat
seperti halnya working model namun mengalami perubahan tingkat kompleksitas maupun
superioritas dari working model, dibangun mencapai tingkat kualitas teknis
tertentu agar dapat diteruskan menjadi prototype produksi atau untuk
dilanjutkan pada tahapan produksi. Prototype rekayasa ini dibuat untuk
keperluan pengujian kinerja operasional dan kebutuhan rancangan system produksi.
4. Prototype Produksi (production prototype) : bentuk yang
dirancang dengan seluruh fungsi operasional
untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dibangun pada skala sesungguhnya dan dapat menghasilkan
data kinerja dan daya tahan produk dan partnya.
5. Qualified production item : dibuat dalam skala penuh
berfungsi secara penuh dan diproduksi pada tahap awal dalam jumlah kecil untuk
memastikan produk memenuhi segala bentuk standar maupun peraturan yang
diberlakukan terhadap produk tersebut biasanya untuk diujicobakan kepada umum.
6. Untuk mematangkan produk yang hendak di produksi secara
komersil, maka produk perlu memasuki pasar untuk melihat ancaman-ancaman produk
yang terjadi. Misal : keamanan, regulasi, tanggung jawab, ketahanan, dan
kerusakan (wear-and-tear), pelanggaran, siklus break even, dan polusi serta
konsekuensinya.
7. Model: merupakan alat peraga yang mirip produk yang akan
dibangun (look-like-models). Secara jelas menggambarkan bentuk dan penampilan
produk baik dengan skala yang diperbesar, 1:1 atau diperkecil untuk memastikan
produk yang akan dibangun sesuai dengan lingkungan produk maupun lingkungan
user.
8. Prototype adalah bentuk efektif dalam mengkomunikasikan
konsep produk namun jangan sampai menyerupai bentuk produk sebenarnya karena
mengandung resiko responden akan menyamakan dengan produk akhir.